Pengertian laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang sesuatu keadaan atau suatu kegiatan yang berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor.
Laporan berdasarkan isinya dibedakan menjadi sebagai berikut:
a. Laporan ilmiah atau laporan hasil penelitian ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan-tahapan tertentu serta metode dan teori tertentu.
b. Laporan teknis adalah laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Misalnya, laporan keadaan personil, keadaan inventaris, laporan keuangan, laporan perjalanan, laporan pelaksanaan tugas lain, dan sebagainya.
a. Laporan ilmiah atau laporan hasil penelitian ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan-tahapan tertentu serta metode dan teori tertentu.
b. Laporan teknis adalah laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Misalnya, laporan keadaan personil, keadaan inventaris, laporan keuangan, laporan perjalanan, laporan pelaksanaan tugas lain, dan sebagainya.
Laporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
2. Bentuk Laporan
3. Waktu Penyampaian
1. Maksud pelaporan
- Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
- Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
- Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
- Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
- Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
- Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
- Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
- Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.
- Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
- Laporan berbentuk formulir.
- Laporan berbentuk buku.
3. Waktu Penyampaian
- Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
- Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.
Contoh Laporan Ilmiah :
Perbandingan Pertumbuhan Tanaman
Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan Pupuk Alami
pada Tanaman Cabai
BAB I
Pendahuluan
Makalah ini memegang peranan yang sagat penting dalam peningkatan bercocok tanam, terhadap
tanaman cabi. Di dalam makalah ini menjelaskan tentang Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Terhadap
Pemberian Pupuk Kimia dan juga Pupuk Alami.
Melalui makalah ini kalian akan banyak mengetahui bagaimana
proses perbandingan pertumbuhan tanaman
terhadap pemberian 4 pupuk kimia :
1. Pupuk Urea
2. Pupuk NPK
3. Pupuk NPK Kuning
4. Pupuk NPK Biru,
4 pupuk alami :
1. Pupuk Kandang kotoran kambing
2. Pupuk Abu bakar
3. Pupuk Kompos
4. Pupuk Kandang kotoran ayam.
Dan 2 polibek tidak memakai pupuk
1.1 Latar Belakang Masalah
Cabai merah (Capsicum annum var. Longum) merupakan tanaman sayuran yang masuk dalam suku solanaceae.
Klasifikasi :
kingdom :
Plantarun
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Klas :
Dicotyledoneae
Subklas :
Sympetalae
Ordo :
Tubiflorae
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum annum L
Menurut berbagai keterangan cabai berasal dari peru yang
masuk ke Indonesia d dibawa oleh bangsa portugis. Pada awal tahun1500-an masehi. Tapi ada juga yang menyebutnya dibawa
oleh saudagar persia dalam perdagangan.
Cabi dibagi dalam 2 golongan utama, yaitu
1. Cabai besar (Capsicum annum L)
a. Cabai Merah (hot
Pepper /cabai pedas)
b. Cabai Hijau
c. Cabai Paprika
(Sweet Pepper/ cabai manis)
2. Cabai rawit (Capsicum frutescens.L)
dua golongan cabai tersebut
biasanya ada yang Hibrida dan ada
yang non Hibrida.
Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar
seiring dengan berjalannya waktu dan perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan
yang dialami oleh tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.
Oleh karena itu saya memilih pengaruh pupuk kimia dan pupuk
alami dan juga penanaman tidak memakai pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai
sebagai objek penelitian saya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis
dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
berbagai jenis-jenis pupuk alami
mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai merah?
2. Apakah
berbagai jenis-jenis pupuk kimia
mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai merah?
3. Apakah jika tidak memaki pupuk akan mempengaruhi
pertumbuhan pada tanaman cabai?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis-jenis pupuk kimia
dan pupuk alami terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
1.4 Hipotesis Penelitian
Jenis-jenis pupuk
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai rawit.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Cabai merah (Capsicuslanum)merupakan salah satu komoditas
sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Ciri dari jenis sayuran ini
rasanya pedas dan aromanya khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat
membangkitkan selera makan. Permintaan cabai menunjukkan indikasi yang terus
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan stabilitas ekonomi
nasional yang mantap. Wilayah Cianjur Selatan area dan kondisi tanahnya sangat
cocok untuk menanam cabai merah ini.
Metode ilmiah ini dibuat sebagai salah satu tugas di SMK
Generasi Madani untuk tugas mata pelajaran IPA, saya membuat metode ilmiah ini
mengamati tentang pertumbuhan cabai terhada beberapa jenis pupuk.
Dengan adanya metode ilmiah ini diharapan siswa dapat mengerti
cara menanam cabai yang benar dan baik. Dan adanya pengetahuan tersebut dapat
menjadi landasan untuk diplementasikan dalam kehidupan sehari – hari bukan
teori semata saja.
BAB III
Bahan dan metode kerja
3.1 Alat dan Bahan
1. Alat:
- 10 polibek
- sekop
- penggaris
- alat tulis
2. Bahan :
- beberapa biji cabai
- tanah
- pupuk buatan: NPK,
NPK kuning, NPK biru dan Urea
- pupuk alami: pupuk
kotoran ayam, pupuk kotoran kambing,pupuk abu bakaran,pupuk kompos
- air
3.2 Langkah Percobaan
ü Seleksi biji cabai
dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.
o Amati biji. Jika
biji tenggelam,maka biji itu yang baik untuk ditanam. Sedangkan jika biji
tersebut terapung maka biji tersebut kurang baik untuk ditanam.
o Jadi pilih biji
yang tenggelam.
ü Jemur biji cabai
yang telah dipilih selama 24 jam.
ü Siapkan media yang
diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti polibek, tanah, biji, dll.
ü Masing – masing
polibek diberi tanda.
ü Tanam biji cabai
pada polibek yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.
ü Beri pupuk yang
berbeda ke dalam masing – masing pot.
ü Amati dan catat
pertumbuhan tanaman cabai pada masing – masing polibek setiap hari.
BAB IV
Hasil dan Analisis/Pembahasan
1. Pada polibek
pemberian pupuk kotoran ayam,kotoran kambing dan pupuk kimia NPK kuning,
ternyata pertumbuhannya dari hari ke-1 sampai hari ke-31 bisa sampai tumbuh
semua.
2. Pada polibek
pemberian pupuk abu bekas bakaran , urea, NPK biru dan NPK biasa pada hari k-20
ternyata tidak dapat bertumbuh tanaman ini mati.
3. Pada polibek
pemberian pupuk kompos ternyata pada
hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya
layu.
4. Pada polibek”
A” yang tidak di beri pupuk tenyata pada
hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya layu.
5. Pada polibek
“B” yang tidak di beri pupuk ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20
tanamannya mati.
4.1 Pembahasan
a. Hasil
pengamatan ini,dari hari ke-1 sampai ke- 31 yang tumbuh 31 hari hanya ada 3
polibek, yaitu pada pemberian pupuk alami (kotoran ayam),kotoran kambing,dan
pupuk kimia (NPK kuning).
b. Dan yang lain
dari hari ke-1 sampai ke-31 hanya tumbuh sampai hari ke-16,hari ke-19. Dan ada
beberapa polibek yang tanamannya layu pada hari ke-20.
BAB V
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan :
Pertumbuhan
tanaman cabei yang telah diteliti ini ternyata pertumbuhannya berbeda-beda ada
yang tumbuh sampai 31hari ada juga yang tidak. Dan
rata-rata pertumbuhannya ada pada mati dan layu
Saran
Kita harus teliti dalam hal memilih pupuk apalagi bagi para
petani, agar tanamannya bisa menghasilkan buah atau sayuran sangat baik. Hasil
penelitian diatas bisa ditunjukan bahwa pupuk alami (kotoran ayam dan kambing
)dan pupuk kimia jenis NPK kuning sangat baik pada pertumbuhan cabai daripada
pupuk-pupuk kimia lainnya.
Sumber :
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/08/pengertian-laporan.html
http://raveltglory.blogspot.com/2011/11/prinsip-struktur-jenis-dan-macam-macam.html
http://mariiaulfah12.blogspot.com/p/blog-page_22.html
0 komentar:
Posting Komentar