Jumat, 04 Juli 2014

Penjelasan Teori Laporan dan Contoh Laporan Ilmiah

Pengertian laporan

Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang sesuatu keadaan atau suatu kegiatan yang berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor.
Laporan berdasarkan isinya dibedakan menjadi sebagai berikut:
a.    Laporan ilmiah atau laporan hasil penelitian ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan-tahapan tertentu serta metode dan teori tertentu.
b.    Laporan teknis adalah laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Misalnya, laporan keadaan personil, keadaan inventaris, laporan keuangan, laporan perjalanan, laporan pelaksanaan tugas lain, dan sebagainya.

Laporan dapat digolongkan menurut :

1. Maksud pelaporan

  1. Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
  2. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
  3. Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
  4. Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
  5. Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.


2. Bentuk Laporan
  • Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
  • Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
  • Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.
  • Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
  • Laporan berbentuk formulir.
  • Laporan berbentuk buku.

3. Waktu Penyampaian

  • Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
  • Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.


Contoh Laporan Ilmiah :
Perbandingan Pertumbuhan Tanaman
Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan Pupuk Alami
pada Tanaman Cabai


BAB I
Pendahuluan

Makalah ini memegang peranan yang sagat penting  dalam peningkatan bercocok tanam, terhadap tanaman cabi. Di dalam makalah ini menjelaskan tentang  Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan juga Pupuk Alami.
Melalui makalah ini kalian akan banyak mengetahui bagaimana proses  perbandingan pertumbuhan tanaman terhadap pemberian 4 pupuk kimia :

1. Pupuk Urea
2. Pupuk NPK
3. Pupuk NPK Kuning
4. Pupuk NPK Biru,

4 pupuk alami :                                                          

1. Pupuk Kandang kotoran kambing
2. Pupuk Abu bakar
3. Pupuk Kompos
4. Pupuk Kandang kotoran ayam.
Dan 2 polibek tidak memakai pupuk

1.1 Latar Belakang Masalah
Cabai merah (Capsicum annum var. Longum) merupakan  tanaman sayuran yang masuk dalam suku solanaceae.

 Klasifikasi :

kingdom       : Plantarun
Divisi            : Spermatophyta
Subdivisi       : Angiospermae
Klas              : Dicotyledoneae
Subklas         : Sympetalae
Ordo             : Tubiflorae
Famili            : Solanaceae
Genus           : Capsicum
Spesies         : Capsicum annum L

Menurut berbagai keterangan cabai berasal dari peru yang masuk ke Indonesia d dibawa oleh bangsa portugis. Pada awal tahun1500-an  masehi. Tapi ada juga yang menyebutnya dibawa oleh saudagar persia dalam perdagangan.
Cabi dibagi dalam 2 golongan utama, yaitu
1. Cabai besar (Capsicum annum L)
  a. Cabai Merah (hot Pepper /cabai pedas)
  b. Cabai Hijau
  c. Cabai Paprika (Sweet Pepper/ cabai manis)


2. Cabai rawit (Capsicum frutescens.L)

dua golongan cabai tersebut  biasanya ada yang Hibrida  dan ada yang non Hibrida.
Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar seiring dengan berjalannya waktu dan perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan yang dialami oleh tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.
Oleh karena itu saya memilih pengaruh pupuk kimia dan pupuk alami dan juga penanaman tidak memakai pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai sebagai objek penelitian saya.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.       Apakah berbagai  jenis-jenis pupuk alami mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai merah?

2.       Apakah berbagai  jenis-jenis pupuk kimia mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai merah?

3.       Apakah  jika tidak memaki pupuk akan mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis-jenis pupuk kimia dan pupuk alami terhadap pertumbuhan tanaman cabai.

1.4 Hipotesis Penelitian
Jenis-jenis  pupuk yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai rawit.

BAB II
Tinjauan Pustaka

Cabai merah (Capsicuslanum)merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Ciri dari jenis sayuran ini rasanya pedas dan aromanya khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Permintaan cabai menunjukkan indikasi yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan stabilitas ekonomi nasional yang mantap. Wilayah Cianjur Selatan area dan kondisi tanahnya sangat cocok untuk menanam cabai merah ini.
Metode ilmiah ini dibuat sebagai salah satu tugas di SMK Generasi Madani untuk tugas mata pelajaran IPA, saya membuat metode ilmiah ini mengamati tentang pertumbuhan cabai terhada beberapa jenis pupuk.
Dengan adanya metode ilmiah ini diharapan siswa dapat mengerti cara menanam cabai yang benar dan baik. Dan adanya pengetahuan tersebut dapat menjadi landasan untuk diplementasikan dalam kehidupan sehari – hari bukan teori semata saja.


BAB III
Bahan dan metode kerja

3.1   Alat dan Bahan
1.       Alat:

-  10 polibek
-  sekop
-  penggaris
-  alat tulis

2.       Bahan :

-  beberapa biji cabai
-  tanah
-  pupuk buatan: NPK, NPK kuning, NPK biru dan Urea
-  pupuk alami: pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing,pupuk abu bakaran,pupuk kompos
-  air

3.2 Langkah Percobaan

ü  Seleksi biji cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.
o   Amati biji. Jika biji tenggelam,maka biji itu yang baik untuk ditanam. Sedangkan jika biji tersebut terapung maka biji tersebut kurang baik untuk ditanam.
o   Jadi pilih biji yang tenggelam.
ü  Jemur biji cabai yang telah dipilih selama 24 jam.
ü  Siapkan media yang diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti polibek, tanah, biji, dll.
ü  Masing – masing polibek diberi tanda.
ü  Tanam biji cabai pada polibek yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.
ü  Beri pupuk yang berbeda ke dalam masing – masing pot.
ü  Amati dan catat pertumbuhan tanaman cabai pada masing – masing polibek setiap hari.


BAB IV
Hasil dan Analisis/Pembahasan


1.       Pada polibek pemberian pupuk kotoran ayam,kotoran kambing dan pupuk kimia NPK kuning, ternyata pertumbuhannya dari hari ke-1 sampai hari ke-31 bisa sampai tumbuh semua.
2.       Pada polibek pemberian pupuk abu bekas bakaran , urea, NPK biru dan NPK biasa pada hari k-20 ternyata tidak dapat bertumbuh tanaman ini mati.
3.       Pada polibek pemberian pupuk kompos  ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya  layu.
4.       Pada polibek” A” yang tidak di beri pupuk  tenyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya layu.
5.       Pada polibek “B” yang tidak di beri pupuk ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya mati.



4.1 Pembahasan

a.       Hasil pengamatan ini,dari hari ke-1 sampai ke- 31 yang tumbuh 31 hari hanya ada 3 polibek, yaitu pada pemberian pupuk alami (kotoran ayam),kotoran kambing,dan pupuk kimia (NPK kuning).
b.      Dan yang lain dari hari ke-1 sampai ke-31 hanya tumbuh sampai hari ke-16,hari ke-19. Dan ada beberapa polibek yang tanamannya layu pada hari ke-20.


BAB V
Kesimpulan dan saran


Kesimpulan :

Pertumbuhan tanaman cabei yang telah diteliti ini ternyata pertumbuhannya berbeda-beda ada yang tumbuh sampai 31hari ada juga yang tidak. Dan rata-rata pertumbuhannya ada pada mati dan layu


Saran
Kita harus teliti dalam hal memilih pupuk apalagi bagi para petani, agar tanamannya bisa menghasilkan buah atau sayuran sangat baik. Hasil penelitian diatas bisa ditunjukan bahwa pupuk alami (kotoran ayam dan kambing )dan pupuk kimia jenis NPK kuning sangat baik pada pertumbuhan cabai daripada pupuk-pupuk kimia lainnya.






Sumber :
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/08/pengertian-laporan.html

http://raveltglory.blogspot.com/2011/11/prinsip-struktur-jenis-dan-macam-macam.html


http://mariiaulfah12.blogspot.com/p/blog-page_22.html


0 komentar:

Posting Komentar

 

Miranti Rahmanisa Template by Ipietoon Cute Blog Design